Kalender Islam mulai selesai maghrib memasuki babak baru. Selepas adzan maghrib tanggal 28 Desember 2008 ini, kita sudah memasuki tahun baru dan meninggalkan kenangan tahun 1429 hijriyah. Tidak ada hitungan mundur, tiupan terompet, pesta kembang api, gemuruh suara musik dlsb, bahkan serbuan sms pun tidak terjadi. Aku yakin traffic sending sms pada hari itu tidak sesemarak dan segegap gempita pada ketika tahun baru Masehi lalu atau juga tahun baru Imlek.
Tahun baru Islam memang tidak dirayakan seperti tahun baru yang lain. Kenapa? Memang ‘gak nyambung’ kalo tahun baru hijriyah disambutnya dengan panggung band / musik. Tahun baru Islam selayaknya diisi dengan bermuhasabah [menimbang dan menghitung perilaku], introspeksi atas segala yang telah kita lakukan setahun lewat untuk menjadi panduan menapaki tahun baru. Apa yang baik itulah yang perlu diteruskan dan ditingkatkan, yang buruk harus ditinggalkan dan segera minta maaf dan bertobat. Galibnya seperti penamaan dan penetapan tahun, Hijriyah mengacu pada peristiwa hijrahnya Rasululloh صل الله عليه وسلم Umar bin khotthob ra. mengambil momen bersejarah yang paling menentukan hidup-matinya Islam sebagai awal penanggalan Islam. Maka dikenallah sekarang dengan nama kalender hijriyah yang artinya kalender yang diawali dengan tahun hijrahnya Rasululloh صل الله عليه وسلم
Tahun baru kita bukan diawali dengan kelahiran Nabi Muhammad صل الله عليه وسلم , bukan pula dari tahun pernikahannya, bahkan tidak dihitung bertepatan dengan pecahnya perang Badar yang sangat melegenda itu. Tapi justru dihitung sejak hijrahnya Rasululloh صل الله عليه وسلم dari Makkah ke Madinah. Spirit ini yang semestinya senantiasa melandasi gerak kita menyongsong tahun yang baru ini. Hijrah dari dari segala yang tidak baik menuju kebaikan. Transformasi dari segala kejahilan menuju pemahaman dan tindakan yang benar. Menanggalkan kesombongan dan kemaksiatan menuju tawadhu dan ketaatan.
Mudah untuk ditulis dan diucapkan, namun sulit untuk dijalankan. Selamat Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1430 H. Semoga tahun ini membawa keberkahan dan kesuksesan dunia akhirat. Amien
Tahun Baru, Lembaran Baru
0 comments Saturday, December 27, 2008
Kisah Pengaduk Besi Dan Garam
Seorang pemulung berjalan-jalan di tengah tumpukan sampah. Di tengah-tengah sampah tersebut ia mene-
mukan sebuah pengaduk besi yang sudah tua dan berkarat. Sang pemulung kemudian memungut
pengaduk besi tersebut dan kemudian meletakkan-
nya di dalam tasnya.
Kemudian ia pun berjalan lagi dan di dekat tempat ia menemukan pengaduk besi tadi, ia menemukan sebongkah garam dapur yang sudah sangat kotor.
Garam tersebut kemudian ia pungut dan ia masukkan ke dalam tasnya juga. Di dalam tas si pemulung tersebut, Garam dan pengaduk besi menjadi akrab. Mereka saling mengenal dan mengasihi satu sama lain, saling berbagi rasa, dan saling sharing tentang perjalanan mereka selama ini.
Sesampainya di rumah, si pemulung mengamplas penga-duk besi yang ia temukan tadi sehingga mengkilap kemu-dian melumurinya dengan minyak dan meletakkannya di tempat perkakasnya. Sedangkan bongkahan garam dapur
yang ia temukan ia bersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel padanya kemudian mencucinya sebentar dan meletakkannya di tempat bumbu dapur.
Pengaduk besi dan garam dapur sangat bersedih hati. Mereka yang sudah akrab merasa dipisahkan oleh si pemulung. Mereka menganggap si pemulung kejam karena telah memisahkan mereka. Dan mereka pun sepakat akan protes kepada si pemulung.
Akhirnya si pemulung mendengar protes kedua benda tersebut.
Besi berkata "Tuanku, mengapa engkau memisahkan aku dari garam dapur. Ia sahabat sejatiku."
Garam dapur pun protes serupa "Tidakkah sangat kejam tuan. Aku
menyayangi pengaduk besi sahabatku. mengapa engkau memisahkan kami."
Si pemulung menjawab mereka "Hei pengaduk besi dan garam dapur. Tidak tahukah kalian bahwa jika kalian bersatu terlalu lama akan merusakkan satu sama lain. Tidak Tahukah kalian bahwa Garam dapur akan larut oleh uap air dan membentuk air garam. Air garam dapat bereaksi dengan besi dan menimbulkan karat kemudian karat itu akan mengotori kalian semuanya.
Aku akan menyatukan kalian lagi saat aku memasak, kemudian aku akan membersihkan kalian lagi."
Kisah garam dapur dan pengaduk besi ini adalah kisah perumpamaan tentang kehidupan kita sehari-hari. Mungkin kita merasa Allah tidak adil kepada kita karena permohonan kita dalam doa tidak terkabul. Tetapi ingatlah teman-teman bahwa pikiran kita tersebut sangat terbatas. Kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi jika permohonan kita dikabulkan Allah SWT sekarang. Mungkin dengan penundaan terkabulnya doa kita tersebut merupakan jalan yang terbaik yang diberikan Allah SWT. Hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui.
1 comments Friday, November 28, 2008
Bagian Tubuh Yang Paling Berarti
Ibuku selalu bertanya padaku apa bagian tubuh yang paling penting.Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku
anggap benar.
Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita
sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu." Jawabnya, "Bukan.
Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku
menanyakanmu lagi nanti."
Beberapa tahun kemudian sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban
pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini
aku memberitahukannya, "Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang,
jadi pastilah mata kita."
Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu
masih salah karena banyak orang yang buta."
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun
ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia
selalu, "Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, anakku."
Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua
menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah
saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika
tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.
Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang
paling penting, sayang?"
Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering
berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku.
Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini
penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-
benar"hidup". Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu,
aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa.
Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus belajar pelajaran yang
sangat penting."
Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan
air mata. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting
adalah bahumu."
Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?" Ibu
membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman
atau orang yang kamu sayangin ketika mereka menangis. Kadang-kadang
dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma
berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu
punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya."
Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak
menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tapi, simpati terhadap
penderitaan yang dialamin oleh orang lain. Orang akan melupakan apa yang
kamu katakan... Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan...
Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka
berarti.
2 comments Monday, November 24, 2008