Nasib Tragis Sang Calon Anggota Dewan

Karena target and ambisinya ke kursi panas anggota dewan tidak tercapai, ada banyak sekali kejadian tragis yang dialami oleh para calon wakil rakyat negeri ini ( Waduh -waduh kasihan banget ). Mulai dari yang meminta kembali uang atau barang yang diberikan kepada para masyarakat. Untung dia tidak terpilih jadi wakil rakyat kalo kepilih mau jadi apa negeri Indonesia ini. Adapula yang stress akibat depressi berat akibat melihat kekalahannya dalam pileg alias pilihan legislatif 9 april lalu. Sampai - sampai ada yang masuk ke Rumah Sakit Jiwa.Kepala Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pemprovsu, Dr. Donald F. Sitompul melakukan langkah-langkah antisipasi yang patut dipuji dan berkelayakan jadi teladan bagi provinsi lainnya. RSJ yang berlokasi di kawasan Simalingkar, sekitar 15 km dari jantung kota Medan itu dipersiapkan untuk menampung kemungkinan banyaknya calon anggota legislatif (caleg) yang stress atau mengalami gangguan kejiwaan, gara-gara tidak terpilih dalam Pemilu 2009 ini. Maklumlah pemilu kali ini sangat mahal dan sulit, sehingga tidak tertutup kemungkinan akan banyak korban yang berjatuhan.

Guna menjeput “perhelatan” besar itu, Dr. Sitompul bersikap tidak kepalang tanggung. RSJ yang dipimpinnya sudah mempersiapkan sebanyak 30 orang dokter dan 200 perawat, yang siaga (stand by) selama 24 jam. Jadi jika ada caleg yang mendadak stress, RSJ siap untuk menampungnya kapan saja. Menjaga kemungkinan membludaknya pasien, tenaga dokter siap ditambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Sebanyak 15 ruangan dengan daya tampung ratusan orang, juga sudah dipersiapkan. Di samping menangani para caleg yang stress atau mengalami gangguan kejiwaan, dokter juga berperan sebagai konsultan saja.

Diprakirakan akan banyak caleg yang stress atau mengalami gangguan kejiwaan karena berbagai faktor yang patut diperhitungkan. Dalam pemilu yang mahal dan sulit kali ini, para caleg punya ambisi besar untuk terpilih. Dalam upaya dikenal massa pendukung, caleg harus mengeluarkan biaya yang besar, baik untuk pemasangan baliho, pamflet, iklan, menjadi dermawan dan sukarelawan dadakan dan sebagainya yang seluruh aktivitas itu menguras tenaga, dana dan waktu. Keberaniannya mengumbar dana, tenaga dan waktu serta laporan tim suksesnya yang menyenangkan, membuatnya percaya diri untuk menang. Begitu penghitungan suara usai, yang ternyata dia tidak terpilih, mendadak caleg itu pun stress yang berdampak pada gangguan kejiwaan.


Tapi ada yang paling tragis adalah cerita caleg yang sign out alias meninggal dunia. Kejadian tersebut terjadi di daerah banjarsari, Surakarta. Caleg dari salah satu partai pemilu 2009 itu meninggal dunia akibat stress melihat perolehan suara dia di daerah pilihan sangat sedikit.


Untuk itu sebagai masyarakat kita pantas bertanya. Mengapa kok bisa begitu ?(rec-anaklawu

You liked this post? Subscribe via RSS feed and get daily updates.

0 comments: